Kamis, 22 Oktober 2015

Membuat Lirik Lagu



Kualitas dari sebuah lirik lagu memang tidak ada parameter khusus, akan tetapi lirik lagu yang berkualitas adalah yang maknanya dapat tersampaikan kepada penikmat lagu tersebut. Jenis-jenis lirik lagu ada beberapa macam, ada yang berupa curahan hati, cita-cita, menceritakan kejadian, sindiran, dan lain-lain. Saya pribadi lebih sering dan lebih suka membuat lirik lagu yang menceritakan sebuah kejadian, akan tetapi menceritakan sebuah kejadian tidaklah mudah, sebisa mungkin tidak ada kesalahan dalam lirik yang kita buat, karena lirik yang kita buat merupakan peristiwa yang realistis dan sebagian orang tahu akan kejadian itu. Pada tulisan kali ini saya akan berbagi beberapa cara atau teknik tentang bagaimana membuat lirik lagu yang berkualitas. Berikut adalah langkah-langkah membuat lirik lagu yang berkualitas menurut sudut pandang saya:
1.      Menentukan jenis lirik
Tahap yang paling awal adalah menentukan jenis lirik. Pada tahap ini sebenarnya tergantung pada mood masing-masing individu. Saya contohkan, saya sedang ingin menceritakan sebuah kejadian.
2.      Menentukan tema
Jika jenis liriknya menceritakan sebuah kejadian, maka tema yang ditentukan adalah “kejadian yang seperti apa?” dan “peristiwa apa?” yang akan diangkat. Saya contohkan, saya akan menceritakan kejadian tentang masa penjajahan Indonesia, dan saya akan mengangkat peristiwa jatuhnya kejayaan VOC.
3.      Membuat isi lirik
Pada tahap ini sebenarnya tergantung kreatifitas masing-masing individu, tapi saya pribadi lebih suka menggunakan kata-kata perumpamaan dan kata-kata asing yang belum banyak orang tahu, karena itu akan menimbulkan rasa penasaran bagi orang lain, secara tidak langsung orang lain akan ingin tahu lebih dalam tentang karya yang saya buat. Lirik lagu sebaiknya mempunyai pola A-A-B-B atau A-B-A-B karena akan lebih enak didengar jika dinyanyikan nanti, tetapi jika tidak ingin yang mainstream bisa menggunakan pola lain. Pada lirik yang menjadi inti lirik sebisa mungkin dijadikan reff lagu.
4.      Menentukan judul
Saya pribadi lebih sering menentukan judul setelah membuat lirik, karena dari lirik itu kita dapat dengan mudah mencari judul yang tepat untuk lirik lagu tersebut. Dalam menentukan judul saya jarang sekali menggunakan kata-kata yang terdapat pada lirik. Referensi saya dalam menentukan judul seperti lagu “sunset di tanah anarki” karya SID, “diatas normal” karya peterpan, “about a girl” karya kurt cobain, “LDR” dinyanyikan raisa, dan masih banyak lagi.

Mungkin cara-cara diatas bukanlah cara yang paling benar, melainkan cara membuat lirik lagu menurut pandangan saya. Bisa saja menjadi referensi bagi pembaca yang ingin mencoba membuat lirik lagu, akan tetapi semua tergantung kreatifitas masing-masing individu, karena dalam berkarya itu tidak ada batasnya.
Berikut adalah contoh lirik lagu yang saya ciptakan:

TUGAS KEWIRAUSAHAAN 1



TUGAS KEWIRAUSAHAAN 1
Kewirausahaan berasal dari kata "wirausaha", diberi awalan “ke” dan akhiran “an”. Wirausaha sendiri terdiri dari kata "wira" yang mempunyai arti perwira atau pahlawan, sedangkan "usaha" mempunyai arti daya atau upaya. Jadi definisi dari kewirausahaan adalah suatu hal yang berhubungan dengan keberanian seseorang untuk melakukan kegiatan yang bersifat bisnis atau yang bukan bisnis (non bisnis secara mandiri.
Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki kemampuan/keahlian melihat dan menilai suatu peluang atau kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan dengan fungsi atau tujuan untuk mendapatkan laba (keuntungan) dan tindakan yang tepat dalam memastikan kesuksesan.
Berikut adalah tiga jenis perilaku wirausahawan:
1.      Perilaku Seorang Wirausaha - Instrumental
Perilaku seorang wirausaha yang pertama menurut Imam Santoso Sukardi adalah perilaku intrumental, maksud dari perilaku instrumental adalah perilaku yang selalu memanfaatkan segala sesuatu yang ada dilingkungannya untuk membantu dirinya mencapai tujuan yang hendak dicapainya dalam berwirausaha. Seorang wirausaha yang berperilaku instrumentan juga selalu mencari sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk kebaikan usahanya, dengan kata lain segala sesuatu yang ada di sekelilingnya dapat bermanfaat dan dipandang sebagai suatu "instrumen" alat untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.
2.      Perilaku seorang wirausaha - Prestatif
Perilaku seorang wirausaha menurut Imam Santoso Sukardi yang kedua adalah perilaku prestatif. Perilaku yang satu ini sudah saya jelaskan pada kesempatan yang lalu pada artikel yang berjudul pengertian perilaku prestatif. Namun, akan saya singgung sedikit mengenai perilaku ini. Maksud dari perilaku prestatif adalah suatu perilaku yang menunjukkan bahwa seorang wirausaha dalam berbagai situasi selalu tampil lebih baik, lebih efektif dari pada yang sebelumnya. Dengan kata lain bahwa wirausahanya akan semakin berkembang.
3.      Perilaku seorang wirausaha - inovatif
Perilaku seorang wirausaha yang kedelapan menurut Imam Santoso adalah inovatif. Artinya seorang wirausaha harus memiliki perilaku yang inovatif atau selalu berpandangan ke depan untuk mancari cara-cara atau teknik-teknik baru untuk membuat usahanya bekerjembang. Inovatif ini lebih mengarah ke dalam sesuatu yang khas, unik dari hasil pemikirannya. Inovatif juga dapat diartikan dengan melakukan pengembangan-pengembangan atau penyempurnaan sesuatu yang sudah ada (imitative innovative).

Kunci penting seorang wirausahawan adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Karakteristik wirausahawan menurut Mc Clelland:
a.       Keinginan untuk berprestasi
b.      Keinginan untuk bertanggung jawab
c.       Preferensi kepada resiko-resiko menengah
d.      Persepsi kepada kemungkinan berhasil
e.       Rangsangan oleh umpan balik
f.       Aktivitas energik
g.      Orientasi ke masa depan
h.      Keterampilan dalam pengorganisasian
i.        Sikap terhadap uang

Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland yaitu  kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow). Contoh kebutuhan untuk berprestasi (n Ach) yaitu seorang wirausahawan tentu ingin usahanya meraih suatu tingkat pencapaian tertentu dan tidak menjadi usaha yang hanya biasa-biasa saja, misalnya mendapatkan prestasi atau penghargaan top brand award atau best seller record, atau penghargaan-penghargaan lainnya dari berbagai instansi terkait yang menunjukkan bahwa usaha tersebut memiliki prestasi yang tinggi dan bukan sekedar usaha yang biasa-biasa saja.
Contoh kebutuhan untuk berafiliasi (n Afill) yaitu suatu usaha tidak dapat 100% benar-benar berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya. Dalam berbagai segi bisnis, dibutuhkan rekan atau mitra yang dapat diandalkan untuk menjalankan usaha (mitra usaha ini dapat berupa supplier, distributor, agen, penanam modal, dan lain-lain). Kebutuhan suatu usaha untuk bekerja sama dan berhubungan dengan mitra usahanya ini merupakan contoh kebutuhan untuk berafiliasi. Koneksi yang luas, merupakan salah satu hal penting yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan.
Contoh kebutuhan untuk berkuasa (n Pow) yaitu seorang wirausahawan tentunya ingin menguasai pasar. Selain itu, ada keinginan dari diri sendiri untuk menciptakan lapangan kerja bagi orang lain (memiliki usaha sendiri dan memimpin sejumlah orang/karyawan). Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa seorang wirausahawan memiliki kebutuhan untuk berkuasa (ingin memimpin, bukannya dipimpin).

Sumber-sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru, antara lain:
a. Konsumen, yaitu wirausahawan harus selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen atau memberi kesempatan kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan mereka.
b. Perusahaan yang sudah ada, yaitu wirausahawan harus selalumemperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada dan kemudian mencari cara untuk memperbaiki penawaran yang sudah ada sehingga dapat membentuk peluang baru.
c. Saluran distribusi, merupakan sumber gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar.
d. Pemerintah, merupakan sumber pengembangan gagasan baru dengan dua cara yaitu melalui dokumen hak-hak paten yang memungkinkan pengembangan suatu produk yang baru, dan melalu peraturan pemerintah terhadap dunia usaha yang memungkinkan muncuknya suatu gagasan tentang usaha baru.
e. Penelitian dan pengembangan. merupakan suatu kegiatan yang sering menemukan atau menghasilkan suatu gagasan produk baru atau perbaikan terhadap produk yang sudah ada.

Analisa pulang pokok (break event point) adalah teknik untuk menentukan seberapa banyak satuan yang harus dijual atau seberapa banyak volume penjualan yang harus dicapai agar tercapai posisi pulang pokok (tidak rugi tidak untung). Selain itu, analisa pulang pokok juga adalah proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi.
Unsur Dasar Analisa Pulang Pokok
Analisa pulang pokok umumnya terdiri dari refleksi, pembahasan, pertimbangan dan pembuatan keputusan relatif terhadap 7 unsur pokok. Masing-masing unsur dan definisinya adalah sebagai berikut:
1.      Biaya tetap
Biaya tetap adalah pengeluaran yang diadakan oleh generasi tanpa melihat jumlah produk yang dihasilkan. Contoh dari biaya tetap adalah pajak tanah, pemeliharaan bangunan, pengeluaran untuk bunga pada uang yang dipinjam untuk membiayai pembelian peralatan.
2.      Biaya variabel
Biaya vaiabel adalah pengeluaran yang berfluktuasi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Contoh dari biaya variabel adalah biaya pembunkusan produk, biaya bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat produk, biaya yang berkaitan dengan pembungkusan produk untuk dikapalkan.
3.      Biaya total
Biaya total adalah total biaya total dan biaya variabel yang berkaitan dengan produksi.
4.      Pendapatan total
Pendapatan total adalah semua nilai rupiah penjualan yang terakumulasi dari penjualan produk. Sesungguhnya pendapatan total meningkat ketika lebih banyak produk yang terjual.
5.      Keuntungan
     Keuntungan didefinisikan sebagai jumlah pendapatan total yang melebihi biaya total dari produksi barang yang dijual.
6.      Kerugian
Kerugian adalah jumlah biaya total produksi barang yang melebihi pendapatan total yang diperoleh dari penjualan barang tersebut.
7.      Titik pulang pokok
     Titik pulang pokok didefinisikan sebagai situasi di mana pendapatan total organisasi sama dengan biaya totalnya; organisasi hanya memperoleh pendapatan yang hanya cukup untuk menutupi biaya-biayanya. Perusahaan tidak mendapatkan keuntungan maupun tidak mengalami kerugian.

Berikut adalah pembagian dalam bentuk kepemilikan usaha:
1.      Perusahaan perseorangan.
Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah yang harus menanggung seluruh kerugian itu.
2.      Persekutuan.
Persekutuan adalah bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama seperti perusahaan perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi persekutuan komanditer dan firma.
3.      Perseroan.
Perseroan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan diawasi oleh dewan direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung jawab yang terbatas atas harta perusahaan.
4.      Koperasi.
Koperasi adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.

Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia :
1.      Perekrutan karyawan
Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan
sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali
terdapat posisi yang kosong.
2.      Seleksi calon karyawan
Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan disewa.
3.      Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya.
4.      Penilaian hasil kerja
Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.

Seleksi adalah pemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut.
Tahap-Tahap Proses Seleksi:
1.      Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
2.      Wawancara Pendahuluan
3.      Tes Kecerdasan (intelegence)
4.      Tes Bakat (Aptitude)
5.      Tes Kepribadian (Personality)
6.      Rujukan Prestasi (Performance References)
7.      Wawancara Dianostik
8.      Pemeriksaan Kesehatan
9.      Penilaian Pribadi