TUGAS KEWIRAUSAHAAN 1
Kewirausahaan berasal dari kata
"wirausaha", diberi awalan “ke” dan akhiran “an”. Wirausaha sendiri
terdiri dari kata "wira" yang mempunyai arti perwira atau pahlawan,
sedangkan "usaha" mempunyai arti daya atau upaya. Jadi definisi dari
kewirausahaan adalah suatu hal yang berhubungan dengan keberanian seseorang
untuk melakukan kegiatan yang bersifat bisnis atau yang bukan bisnis (non
bisnis secara mandiri.
Wirausahawan adalah seseorang yang
memiliki kemampuan/keahlian melihat dan menilai suatu peluang atau kesempatan
bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan dengan fungsi atau tujuan
untuk mendapatkan laba (keuntungan) dan tindakan yang tepat dalam memastikan
kesuksesan.
Berikut adalah tiga jenis perilaku
wirausahawan:
1. Perilaku Seorang Wirausaha -
Instrumental
Perilaku seorang wirausaha yang pertama menurut Imam Santoso
Sukardi adalah perilaku intrumental, maksud dari perilaku instrumental adalah
perilaku yang selalu memanfaatkan segala sesuatu yang ada dilingkungannya untuk
membantu dirinya mencapai tujuan yang hendak dicapainya dalam berwirausaha.
Seorang wirausaha yang berperilaku instrumentan juga selalu mencari sesuatu
yang dapat dimanfaatkan untuk kebaikan usahanya, dengan kata lain segala
sesuatu yang ada di sekelilingnya dapat bermanfaat dan dipandang sebagai suatu
"instrumen" alat untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.
2.
Perilaku
seorang wirausaha - Prestatif
Perilaku seorang wirausaha menurut Imam Santoso Sukardi yang
kedua adalah perilaku prestatif. Perilaku yang satu ini sudah saya jelaskan
pada kesempatan yang lalu pada artikel yang berjudul pengertian perilaku prestatif. Namun, akan saya singgung
sedikit mengenai perilaku ini. Maksud dari perilaku prestatif adalah suatu
perilaku yang menunjukkan bahwa seorang wirausaha dalam berbagai situasi selalu
tampil lebih baik, lebih efektif dari pada yang sebelumnya. Dengan kata lain
bahwa wirausahanya akan semakin berkembang.
3.
Perilaku
seorang wirausaha - inovatif
Perilaku seorang wirausaha yang kedelapan menurut Imam
Santoso adalah inovatif. Artinya seorang wirausaha harus memiliki perilaku yang
inovatif atau selalu berpandangan ke depan untuk mancari cara-cara atau
teknik-teknik baru untuk membuat usahanya bekerjembang. Inovatif ini lebih
mengarah ke dalam sesuatu yang khas, unik dari hasil pemikirannya. Inovatif
juga dapat diartikan dengan melakukan pengembangan-pengembangan atau
penyempurnaan sesuatu yang sudah ada (imitative innovative).
Kunci
penting seorang wirausahawan adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi
melalui inovasi dan kreativitas. Karakteristik wirausahawan menurut Mc
Clelland:
a. Keinginan
untuk berprestasi
b. Keinginan
untuk bertanggung jawab
c. Preferensi
kepada resiko-resiko menengah
d. Persepsi
kepada kemungkinan berhasil
e. Rangsangan
oleh umpan balik
f. Aktivitas
energik
g. Orientasi
ke masa depan
h. Keterampilan
dalam pengorganisasian
i.
Sikap terhadap uang
Tiga
kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland
yaitu kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan berafiliasi (n
Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow). Contoh kebutuhan untuk berprestasi
(n Ach) yaitu seorang wirausahawan tentu ingin usahanya meraih suatu tingkat
pencapaian tertentu dan tidak menjadi usaha yang hanya biasa-biasa saja,
misalnya mendapatkan prestasi atau penghargaan top brand award atau best seller
record, atau penghargaan-penghargaan lainnya dari berbagai instansi terkait
yang menunjukkan bahwa usaha tersebut memiliki prestasi yang tinggi dan bukan
sekedar usaha yang biasa-biasa saja.
Contoh
kebutuhan untuk berafiliasi (n Afill) yaitu suatu usaha tidak dapat 100% benar-benar
berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya. Dalam berbagai segi bisnis,
dibutuhkan rekan atau mitra yang dapat diandalkan untuk menjalankan usaha
(mitra usaha ini dapat berupa supplier, distributor, agen, penanam modal, dan
lain-lain). Kebutuhan suatu usaha untuk bekerja sama dan berhubungan dengan
mitra usahanya ini merupakan contoh kebutuhan untuk berafiliasi. Koneksi yang
luas, merupakan salah satu hal penting yang perlu dimiliki oleh seorang
wirausahawan.
Contoh
kebutuhan untuk berkuasa (n Pow) yaitu seorang wirausahawan tentunya ingin
menguasai pasar. Selain itu, ada keinginan dari diri sendiri untuk menciptakan
lapangan kerja bagi orang lain (memiliki usaha sendiri dan memimpin sejumlah
orang/karyawan). Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa seorang
wirausahawan memiliki kebutuhan untuk berkuasa (ingin memimpin, bukannya
dipimpin).
Sumber-sumber gagasan dalam identifikasi
peluang usaha baru, antara lain:
a. Konsumen, yaitu wirausahawan harus selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen atau memberi kesempatan kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan mereka.
a. Konsumen, yaitu wirausahawan harus selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen atau memberi kesempatan kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan mereka.
b. Perusahaan yang sudah ada, yaitu
wirausahawan harus selalumemperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada dan kemudian mencari cara untuk
memperbaiki penawaran yang sudah ada sehingga dapat membentuk peluang baru.
c. Saluran distribusi, merupakan sumber
gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar.
d. Pemerintah, merupakan sumber pengembangan
gagasan baru dengan dua cara yaitu melalui dokumen hak-hak paten yang
memungkinkan pengembangan suatu produk yang baru, dan melalu peraturan
pemerintah terhadap dunia usaha yang memungkinkan muncuknya suatu gagasan
tentang usaha baru.
e. Penelitian dan pengembangan. merupakan suatu kegiatan yang sering menemukan atau menghasilkan suatu gagasan produk baru atau perbaikan terhadap produk yang sudah ada.
e. Penelitian dan pengembangan. merupakan suatu kegiatan yang sering menemukan atau menghasilkan suatu gagasan produk baru atau perbaikan terhadap produk yang sudah ada.
Analisa
pulang pokok (break event point) adalah teknik untuk menentukan
seberapa banyak satuan yang harus dijual atau seberapa banyak volume penjualan
yang harus dicapai agar tercapai posisi pulang pokok (tidak rugi tidak untung).
Selain itu, analisa pulang pokok juga adalah proses menghasilkan informasi yang
mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan
berbagai tingkat produksi.
Unsur
Dasar Analisa Pulang Pokok
Analisa
pulang pokok umumnya terdiri dari refleksi, pembahasan, pertimbangan dan
pembuatan keputusan relatif terhadap 7 unsur pokok. Masing-masing unsur dan definisinya
adalah sebagai berikut:
1. Biaya
tetap
Biaya tetap adalah pengeluaran yang diadakan oleh generasi
tanpa melihat jumlah produk yang dihasilkan. Contoh dari biaya tetap adalah
pajak tanah, pemeliharaan bangunan, pengeluaran untuk bunga pada uang yang
dipinjam untuk membiayai pembelian peralatan.
2. Biaya
variabel
Biaya vaiabel adalah pengeluaran yang berfluktuasi dengan
jumlah produk yang dihasilkan. Contoh dari biaya variabel adalah biaya
pembunkusan produk, biaya bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat produk,
biaya yang berkaitan dengan pembungkusan produk untuk dikapalkan.
3. Biaya
total
Biaya total adalah total biaya total dan biaya variabel yang
berkaitan dengan produksi.
4. Pendapatan
total
Pendapatan total adalah semua nilai rupiah penjualan yang
terakumulasi dari penjualan produk. Sesungguhnya pendapatan total meningkat
ketika lebih banyak produk yang terjual.
5. Keuntungan
Keuntungan didefinisikan sebagai jumlah pendapatan total yang melebihi biaya
total dari produksi barang yang dijual.
6. Kerugian
Kerugian adalah jumlah biaya total produksi barang yang
melebihi pendapatan total yang diperoleh dari penjualan barang tersebut.
7. Titik
pulang pokok
Titik pulang pokok didefinisikan sebagai situasi di mana pendapatan total
organisasi sama dengan biaya totalnya; organisasi hanya memperoleh pendapatan
yang hanya cukup untuk menutupi biaya-biayanya. Perusahaan tidak mendapatkan
keuntungan maupun tidak mengalami kerugian.
Berikut
adalah pembagian dalam bentuk kepemilikan usaha:
1. Perusahaan perseorangan.
Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya
dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung
jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami
kerugian, pemilik lah yang harus menanggung seluruh kerugian itu.
2. Persekutuan.
Persekutuan adalah bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih
bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama seperti
perusahaan perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki tanggung
jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan
menjadi persekutuan komanditer dan firma.
3. Perseroan.
Perseroan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh
beberapa orang dan diawasi oleh dewan direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung
jawab yang terbatas atas harta perusahaan.
4. Koperasi.
Koperasi adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Karateristik
utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain adalah anggota koperasi
memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan
pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
Langkah-langkah penyediaan sumber daya
manusia :
1. Perekrutan
karyawan
Penarikan
tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan
sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali
terdapat posisi yang kosong.
sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali
terdapat posisi yang kosong.
2. Seleksi
calon karyawan
Seleksi
tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang
tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga
jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan
disewa.
3. Pelatihan
karyawan
Pelatihan
karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada
karyawannya.
4. Penilaian
hasil kerja
Penilaian
tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan
yang diharapkan atau belum.
Seleksi adalah pemilihan individu untuk
disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut.
Tahap-Tahap Proses Seleksi:
1. Penyaringan
Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
2. Wawancara
Pendahuluan
3. Tes
Kecerdasan (intelegence)
4. Tes
Bakat (Aptitude)
5. Tes
Kepribadian (Personality)
6. Rujukan
Prestasi (Performance References)
7. Wawancara
Dianostik
8. Pemeriksaan
Kesehatan
9. Penilaian
Pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar