Makalah Ilmu Budaya Dasar
Keluarga adalah miniatur perilaku
budaya
Sawung sdsdahsgsafhsfdgdfgfggfdhghghghghgdbfsdfsdfh
Oleh
Nama
: Faddilah Ridwan
Fiqih
Kelas
: 1ID08
NPM
: 32412608
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen :
Muhammad Burhan Amin
Topik Makalah
Keluarga adalah miniature perilaku
budaya
Kelas : 1-ID08
Tanggal Penyerahan Makalah : 17 Oktober 2012
Tanggal Upload
Makalah
: 18 Oktober 2012
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa
seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru
atau mengutip dari tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima
konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
P
e n y u s u n
N
P M
|
Nama
Lengkap
|
Tanda
Tangan
|
32412608
|
Faddilah
Ridwan Fiqih
|
Program
Sarjana Teknik Industri
UNIVERSITAS
GUNADARMA
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT Yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Keluarga adalah Miniatur Perilaku Budaya. Makalah ini diajukan
guna memenuhi tugas mata kuliah IlmuBudaya Dasar Saya mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat selesai
tepat pada waktunya.
Negara Indonesia adalah tempat kita menetap, namun yang lebih inti adalah
keluarga, yaitu tempat kita berkumpul merasakan suka cita. Keluarga meliputi
ayah, ibu dan anak, tentu saja perilaku budaya dalam satu keluarga itu tidak
jauh berbeda, bahkan bisa dikatakan sama. Jadi, bias diambil kesimpulan bahwa
keluarga itu adalah miniatur perilaku budaya. Topik ini yang akan saya
terangkan dalam makalah ini.
Penulis sadar makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata Saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada pembaca, dan
memohon pintu maaf kepada para pembaca bila ada kesalahan baik dalam penulisan
kata dan pengertian, karena yng salah datangnya dari saya, dan yang benar
datangnya dari Allah SWT, semoga Allah SWT selalu memberikan
umatnya petunjuk ke jalan yang benar, Amin.
DAFTAR ISI
Pernyataan……………………………………………………..…………………...........i
Kata
Pengantar…………………………………………………..……………......…….ii
Daftar Isi…………………………………………………………..……………........…iii
Bab 1
Pendahuluan…………………………………………………….…………..........……..1
1.Latar
Belakang…………………………………………………………..............…….1
2.Tujuan…………………………………………………………………..............…….1
3.Sasaran……………………………………………………………..................………1
Bab 2
Permasalahan……………………………………………...............................…..2
1.Kekuatan……………………………………………......................................……….3
2.Kelemahan…………………………………………....................................…………3
3.Peluang……………………………………………...........…………………………..3
4.Tantangan/Hambatan………………………………..................…………………….3
Bab 3
Kesimpulan dan Rekomendasi……………………………………………...……………………………4
1.Kesimpulan…………………………………….……............……………………….4
2.Rekomendasi…………………………………………....……………………………4
3.Referensi……………......……………………………………………………………4
Bab.1 PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Keluarga adalah sebuah
himpunan yang isi nya orang-orang yang sedarah, banyak persamaan di dalamnya.
Biasanya dalam satu keluarga terdiri atas ayah, ibu dan anak. Ayah dan ibu
adalah pengendali keluarga, sedangkan anak adalah yang dibimbing oleh ayah dan
ibu, dengan kata lain perilaku anak bias dilihat dari perilaku ayah dan ibu
nya.
Anak merupakan asset untuk kelangsungan
hidup suatu keluarga, bahkan untuk kelangsungan hidup suatu Negara. Oleh karena
itu pembentukan perilaku oleh orang tua kepada anak sangatlah penting. Tentu
nya perilaku yang baik, bukan perilaku yang dapat merugikan orang lain dan
keluarga itu sendiri.
Orang tua yang baik tentu nya yang
membimbing anaknya dengan mengenalkan dengan agama dan pendidikan. Jika
keduanya itu sudah menjadi hal yang utama dalam membimbing anak, maka bisa
dipastikan bahwa anak tersebut memiliki perilaku budaya yang baik. Dengan
perilaku budaya yang baik, anak tersebut bias menjadi generasi bangsa yang baik
pula dan mengangkat citra keluarga di mata masyarakat.
2. Tujuan
Tulisan yang dibuat bertujuan untuk:
·
Melaksanakan tugas mata kuliah ilmu
budaya dasar
·
Menambah wawasan baik untuk penulis
ataupun pembaca
·
Memberikan sedikit gambaran tentang
peran keluarga di dalam pembentukan perilaku budaya kepada anak
·
Memberikan pemahaman kepada pembaca
tentang bagaimana pentingnya mendidik anak
·
Menciptakan generasi yang
berperilaku membagakan
·
Menciptakan sikap mendidik yang baik
kepada orang tua
·
Menjaga anak karena merupakan aset bagi
keluarga dan negara
·
Mempraktekan dalam kehidupan
sehari-hari
3.
Sasaran
Sasaran dari penulisan makalah ini adalah semua pembaca minimal dapat sedikit
memahami arti dari Keluarga sebagai miniature
perilaku budaya , sehingga generasi bangsa ini menjadi aik dan lebih baik lagi.
BAB.2 PERMASALAHAN
Latar belakang orang tua adalah hal
yang utama dalam kita menilai perilaku seorang anak, orang tua yang memiliki
kehidupan beragama yang kuat biasanya mempunyai anak yang religious, tetapi
bias juga anak itu menjadi pribadi yang nakal. Yang pasti priadi itu tidak ada sangkut
pautya dengan keluarga, si anak isa seperti itu akibat kehidupan di luar rumah,
bisa di sekolah maupun di tempat teman-teman nya.
Pada jaman globalisasi saat ini mau tidak mau, orang tua harus lebih agresif
membimbing anak nya agar menjadi anak yang berperilaku baik. Perkembangan
teknologi sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Perlu nya strategi
khusus dari orang tua untuk mengawasi kegiatan si anak , Secara singkat
pengamatan penulis deskripsikan dengan Analisa SWOT.
Analisa SWOT (Streangth, Weakness, Oppurtunity, Threats ) adalah sebuah bentuk
analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran).
Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan,
yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang
harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT
adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan
situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi,
dan bukan sebuah alat Analisa yang mampu memberikan jawaban dari segala
permasalahan yang terjadi.Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1.
S = Strength (kekuatan)
adalah
situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari peran keluarga terhadap perilaku budaya
2.
W = Weakness (kelemahan)
adalah
situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari peran keluarga terhadap perilaku budaya
3.
O = Opportunity (kesempatan)
adalah
situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar keluarga untuk membentuk
perilaku budaya
4.
T =Threat (ancaman)
adalah
situasi yang merupakan ancaman bagi perilaku
budaya akibat bimbingan yang tidak baik
2.1. Strenght ( Kekuatan )
a) Mulai terbentuk perilaku budaya yang baik
b) Mulai menjadi kebanggaan keluarga
c) Menjadi pedoman untuk semua
keluarga
d) Pengertian yang lebih untuk seorang anak
2.2. Kelemahan (Weakness)
·
Lemahnya nya
ilmu agama yang dimiliki orang tua menghambat pemahaman terhadap anaknya
·
Buruknya
lingkungan sekitar yang mempengaruhi perilaku
·
Kurangnya
Minat anak untuk mengenal ilmu agama
·
Kurang paham
nya orang tua terhadap keinginan anak
2.3 Peluang
(Opportunity)
·
Perkembangan teknologi bisa
bermanfaat bagi orang tua untuk lebih kreatif membimbing anak
·
Sekolah dapat memabantu orang tua
dalam memberikan bimbingan terhadap anak
· Kegiatan karang taruna yang menumbuhkan sifat kreatif
kepada seorang anak
·
Pengalaman orang tua yang mampu memberikan pemahaman kepada seorang anak
2.4. Tantangan/Hambatan (Threats)
·
Keras nya kehidupan anak muda di
luar rumah
· Pengaruh budaya luar yang buruk yang sangat mudah di cerna
olah anak
·
Kesibukan
orang tua yang menjadikan berkurang nya pengawasan kepada anak
· Sifat asli seorang anak yang memiliki sifat
keras kepala dan susah diatur
BAB.3 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1
Kesimpulan
Pemerintah
serta keluarga wajib memberikan pendidikan agama ataupun pendidikan akademik
kepada seorang anak agar berperilaku baik dan menjadi generasi yang
membanggakan bagi keluarga dan Negara. Pemberian fasilitas yang baik dan
tingkatkan pengawasan terhadap anak adalah kunci nya.
Sosialisasi kepada setiap keluarga
perlu dilaksakan agar orang tua paham cara mendidik anak yang baik dan benar.
3.2
Rekomendasi.
a) Peran dari pemerintah
Meningkatkan program
pendidikan yang lebih berkualitas agar anak-anak bangsa ini berkualitas pula.
Tidak terlalu membebankan biaya pendidikan agar setiap golongan keluarga mampu
menyekolahkan anak nya, dan setiap anak mendapatkan pendidikan yang baik.
b) Peran dari
masyarakat
Menciptakan
suasana lingkungan yang kondusif, yang bebas dari kegiatan negatif para anak
muda. Dengan hal itu, maka tidak akan seorang anak berperilaku buruk di
lingkungan tersebut.
referensinya isi dung...
BalasHapus