Rabu, 17 Oktober 2012

Makalah "Keluarga adalah miniatur perilaku budaya"


Makalah Ilmu Budaya Dasar


Keluarga adalah miniatur perilaku budaya



                                           






Sawung sdsdahsgsafhsfdgdfgfggfdhghghghghgdbfsdfsdfh
Oleh

Nama                            :         Faddilah Ridwan Fiqih
Kelas                            :         1ID08
NPM                             :         32412608




            









Mata Kuliah  :  Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin




Topik Makalah

Keluarga adalah miniature perilaku budaya


Kelas  :  1-ID08

Tanggal Penyerahan Makalah : 17 Oktober 2012
Tanggal Upload Makalah  :  18 Oktober 2012




P E R N Y A T A A N

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.



P e n y u s u n


N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
32412608
Faddilah Ridwan Fiqih


Program Sarjana Teknik Industri

UNIVERSITAS GUNADARMA

KATA PENGANTAR
 

            Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT Yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Keluarga adalah Miniatur Perilaku Budaya. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah IlmuBudaya Dasar Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
            Negara Indonesia adalah tempat kita menetap, namun yang lebih inti adalah keluarga, yaitu tempat kita berkumpul merasakan suka cita. Keluarga meliputi ayah, ibu dan anak, tentu saja perilaku budaya dalam satu keluarga itu tidak jauh berbeda, bahkan bisa dikatakan sama. Jadi, bias diambil kesimpulan bahwa keluarga itu adalah miniatur perilaku budaya. Topik ini yang akan saya terangkan dalam makalah ini.  
            Penulis sadar makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
            Akhir kata Saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada pembaca, dan memohon pintu maaf kepada para pembaca bila ada kesalahan baik dalam penulisan kata dan pengertian, karena yng salah datangnya dari saya, dan yang benar datangnya dari Allah SWT,  semoga Allah SWT  selalu memberikan umatnya petunjuk ke jalan yang benar, Amin.




















DAFTAR ISI


Pernyataan……………………………………………………..…………………...........i
Kata Pengantar…………………………………………………..……………......…….ii
Daftar Isi…………………………………………………………..……………........…iii

Bab 1
Pendahuluan…………………………………………………….…………..........……..1
1.Latar Belakang…………………………………………………………..............…….1
2.Tujuan…………………………………………………………………..............….1
3.Sasaran……………………………………………………………..................………1

Bab 2 Permasalahan……………………………………………...............................…..2
1.Kekuatan……………………………………………......................................……….3
2.Kelemahan…………………………………………....................................…………3
3.Peluang……………………………………………...........…………………………..3
4.Tantangan/Hambatan………………………………..................…………………….3

Bab 3 Kesimpulan dan Rekomendasi……………………………………………...……………………………4
1.Kesimpulan…………………………………….……............……………………….4
2.Rekomendasi………………………………………....……………………………4
3.Referensi……………......……………………………………………………………4











Bab.1 PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
    Keluarga adalah sebuah himpunan yang isi nya orang-orang yang sedarah, banyak persamaan di dalamnya. Biasanya dalam satu keluarga terdiri atas ayah, ibu dan anak. Ayah dan ibu adalah pengendali keluarga, sedangkan anak adalah yang dibimbing oleh ayah dan ibu, dengan kata lain perilaku anak bias dilihat dari perilaku ayah dan ibu nya.
    Anak merupakan asset untuk kelangsungan hidup suatu keluarga, bahkan untuk kelangsungan hidup suatu Negara. Oleh karena itu pembentukan perilaku oleh orang tua kepada anak sangatlah penting. Tentu nya perilaku yang baik, bukan perilaku yang dapat merugikan orang lain dan keluarga itu sendiri.
    Orang tua yang baik tentu nya yang membimbing anaknya dengan mengenalkan dengan agama dan pendidikan. Jika keduanya itu sudah menjadi hal yang utama dalam membimbing anak, maka bisa dipastikan bahwa anak tersebut memiliki perilaku budaya yang baik. Dengan perilaku budaya yang baik, anak tersebut bias menjadi generasi bangsa yang baik pula dan mengangkat citra keluarga di mata masyarakat.
    

        2.       Tujuan
Tulisan yang dibuat bertujuan untuk:
·         Melaksanakan tugas mata kuliah ilmu budaya dasar
·         Menambah wawasan baik untuk penulis ataupun pembaca
·         Memberikan sedikit gambaran tentang peran keluarga di dalam pembentukan perilaku budaya kepada anak
·         Memberikan pemahaman kepada pembaca tentang bagaimana pentingnya mendidik anak
·         Menciptakan generasi yang berperilaku membagakan
·         Menciptakan sikap mendidik yang baik kepada orang tua
·        Menjaga anak karena merupakan aset bagi keluarga dan negara
·         Mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari

3.      Sasaran
   Sasaran dari penulisan makalah ini adalah semua pembaca minimal dapat sedikit memahami arti dari Keluarga sebagai miniature perilaku budaya , sehingga generasi bangsa ini menjadi aik dan lebih baik lagi.





BAB.2 PERMASALAHAN
            Latar belakang orang tua adalah hal yang utama dalam kita menilai perilaku seorang anak, orang tua yang memiliki kehidupan beragama yang kuat biasanya mempunyai anak yang religious, tetapi bias juga anak itu menjadi pribadi yang nakal. Yang pasti priadi itu tidak ada sangkut pautya dengan keluarga, si anak isa seperti itu akibat kehidupan di luar rumah, bisa di sekolah maupun di tempat teman-teman nya.
            Pada jaman globalisasi saat ini mau tidak mau, orang tua harus lebih agresif membimbing anak nya agar menjadi anak yang berperilaku baik. Perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Perlu nya strategi khusus dari orang tua untuk mengawasi kegiatan si anak , Secara singkat pengamatan penulis deskripsikan dengan Analisa SWOT.
            Analisa SWOT (Streangth, Weakness, Oppurtunity, Threats ) adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat Analisa yang mampu memberikan jawaban dari segala permasalahan yang terjadi.Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

1.                        S = Strength (kekuatan) 
adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari peran keluarga terhadap perilaku budaya
2.                       W = Weakness (kelemahan)
adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari peran keluarga terhadap perilaku budaya
3.                       O = Opportunity (kesempatan) 
adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar keluarga untuk membentuk perilaku budaya
4.                        T =Threat (ancaman)
adalah situasi yang merupakan ancaman bagi perilaku budaya akibat bimbingan yang tidak baik














2.1.  Strenght ( Kekuatan )

a)      Mulai terbentuk perilaku budaya yang baik

b)      Mulai menjadi kebanggaan keluarga


c)      Menjadi pedoman untuk semua keluarga

d)     Pengertian yang lebih untuk seorang anak


2.2. Kelemahan (Weakness)

·         Lemahnya nya ilmu agama yang dimiliki orang tua menghambat pemahaman terhadap anaknya

·         Buruknya lingkungan sekitar yang mempengaruhi perilaku

·         Kurangnya Minat anak untuk mengenal ilmu agama

·         Kurang paham nya orang tua terhadap keinginan anak


2.3 Peluang (Opportunity)

·         Perkembangan teknologi bisa bermanfaat bagi orang tua untuk lebih kreatif membimbing anak

·         Sekolah dapat memabantu orang tua dalam memberikan bimbingan terhadap anak

·        Kegiatan karang taruna yang menumbuhkan sifat kreatif kepada seorang anak

·         Pengalaman orang tua yang mampu memberikan pemahaman kepada seorang anak



2.4. Tantangan/Hambatan (Threats)

·         Keras nya kehidupan anak muda di luar rumah

·         Pengaruh budaya luar yang buruk yang sangat mudah di cerna olah anak

·         Kesibukan orang tua yang menjadikan berkurang nya pengawasan kepada anak

·        Sifat asli seorang anak yang memiliki sifat keras kepala dan susah diatur
BAB.3 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


3.1 Kesimpulan

     Pemerintah serta keluarga wajib memberikan pendidikan agama ataupun pendidikan akademik kepada seorang anak agar berperilaku baik dan menjadi generasi yang membanggakan bagi keluarga dan Negara. Pemberian fasilitas yang baik dan tingkatkan pengawasan terhadap anak adalah kunci nya.
        Sosialisasi kepada setiap keluarga perlu dilaksakan agar orang tua paham cara mendidik anak yang baik dan benar.

3.2 Rekomendasi.
a)      Peran dari pemerintah
                  Meningkatkan program pendidikan yang lebih berkualitas agar anak-anak bangsa ini berkualitas pula. Tidak terlalu membebankan biaya pendidikan agar setiap golongan keluarga mampu menyekolahkan anak nya, dan setiap anak mendapatkan pendidikan yang baik.

b)      Peran dari masyarakat
            Menciptakan suasana lingkungan yang kondusif, yang bebas dari kegiatan negatif para anak muda. Dengan hal itu, maka tidak akan seorang anak berperilaku buruk di lingkungan tersebut.

1 komentar: